Abang Ojol ini Rela Berjuang Hujan-hujanan Demi Biaya Perbaiki Sepeda Motor Rusak - Hobby Makan

Abang Ojol ini Rela Berjuang Hujan-hujanan Demi Biaya Perbaiki Sepeda Motor Rusak

Kirim stiker yuk..
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Kali ini kembali lagi ke cerita eksperimen sosial yang dilakukan Bang Evan bersama tim Hobby Makan. Seperti biasa, yang menjadi target sasaran adalah seorang driver ojek online (ojol).

Malam itu sekitar pukul 22.00 WIB hujan deras sedang melanda di kawasan tempat tinggal Bang Evan. Nah di saat kondisi hujan itulah Bang Evan akan menguji siapakah driver ojol yang mau mengambil pesanan makanan yang dibeli Bang Evan.

Bang Evan lantas menyuruh Bang Gilang yang memesan. Barang yang dipesan adalah Mi Sedaap Korean Spicy Soup sebanyak 20 bungkus. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya ada juga driver ojol yang menerima pesanan. Meski lokasi driver ini cukup jauh, tapi sepertinya abang ojol ini cukup niat untuk membelikan pesanan Bang Evan dalam kondisi hujan deras.

Setelah menunggu, beberapa waktu kemudian Abang Ojol yang ditunggu tiba. Ia terlihat menggunakan jas hujan dan sepeda motor jenis matic. Saking semangatnya Abang Ojol ini sampai salah masuk rumah, ke rumah tetangga. Setelah dipanggil oleh Bang Evan, ia kemudian bergegas datang menghampiri rumah Bang Evan.

Dari total belanjaan Rp66.800, seperti biasa saat membayar Bang Evan selalu memberikan uang lebih. “Semoga diberkati, rezekinya panjang dan senang hidupnya,” ucap Abang Ojol mendoakan Bang Evan ketika itu.

Tak hanya sampai di situ, Abang Ojol ini sempat menceritakan sedikit kisah hidupnya, tentang bagaimana kondisi rumah dan keluarganya. Ia mengaku sudah bekerja sebagai driver ojol selama tiga tahun. Awalnya ia dan keluarga sempat tinggal di rumah sendiri. Namun karena sudah dua kali rumahnya kemalingan, akhirnya ia memutuskan kembali tinggal di rumah orang tuanya.

Ia memang sedang perlu tambahan uang untuk memperbaiki sepeda motornya. Itulah mengapa ia tetap bersemangat menerima pesanan meski kondisi cuaca hujan deras. Menurutnya sepeda motor yang digunakan sudah mau turun mesin untuk diperbaiki.

Ayah satu anak mengatakan, selama pandemi Covid-19 penghasilan para driver ojol memang turun. Pernah satu hari ia hanya mendapat penghasilan beberapa puluh ribu saja. Hari itu ia sudah mulai turun bekerja pukul 12.00 WIB siang dan hampir tengah malam ia belum pulang.

Ia memang sedang perlu tambahan uang untuk memperbaiki sepeda motornya. Itulah mengapa ia tetap bersemangat menerima pesanan meski kondisi cuaca hujan deras. Menurutnya sepeda motor yang digunakan sudah mau turun mesin untuk diperbaiki. Saat itu karena sudah mendekati Idulfitri, petugas bengkel tempat ia hendak memperbaiki sepeda motor sudah pada libur. Akhirnya harus ditunda sekitar satu minggu. Dengan kondisi mesin sepeda motor yang rusak ia paksakan tetap bekerja. Yang penting motornya masih bisa digunakan.

Untuk memperbaiki mesin motornya, banyak onderdil yang harus diganti baru, mulai dari piston dan lain sebagainya. Abang Ojol itu menghitung, total biaya untuk memperbaiki sepeda motornya mencapai sekitar Rp700 ribu.

Mendengar cerita itu, Bang Evan kemudian memberikan sejumlah uang untuk membantu memperbaiki mesin motornya. Abang Ojol ini sempat tidak percaya. Ia mengira Bang Evan hanya main-main. Bahkan ia sampai ingin mengembalikan uang yang diberikan itu.

Tapi tak hanya sampai di situ, Bang Evan justru kembali menambah uang yang diberikan, kali ini titipan untuk anak Anak Abang Ojol yang masih berusia empat tahun. Abang Ojol itu tambah heran. Menurutnya jarang sekali ia bisa menemui orang seperti Bang Evan.

Makanya ia masih tidak menyangka. Namun ketika tahu dirinnya menjadi objek eksperimen sosial oleh Bang Evan dan tim, ia akhirnya sampai meneteskan air mata. “Saya percaya Tuhan pasti kasi kalian (balasan) berlipat-lipat, pasti. Umur panjang, masa depan kalian dan keluarga pasti baik, saya yakin,” ujar Abang Ojol yang berkali-kali juga mengucapkan terima kasih kepada tim Hobby Makan.

Dedikasi seorang driver ojol ini dalam menjalankan profesinya memang sangat pantas untuk diacungi jempol. Ia rela tetap menerima pesanan pelanggannya, meski kondisinya sedang hujan deras. (tim)