Akhir Mei 2020, seperti biasa Bang Evan dan tim sedang mencari pedagang pinggir jalan yang bisa diborong atau dikenalkan ke sahabat semua. Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi rupanya berdampak terhadap sepinya pedagang yang berjualan termasuk di Kota Pontianak.
Apalagi hari itu H-1 Idulfitri dan mungkin kebanyakan orang sudah libur atau tidak lagi berjualan. Setelah berkeliling kota cukup lama, Bang Evan tak juga bertemu dengan pedagang pinggir jalan yang bisa dibeli.
Sampai akhirnya ketika hendak pulang, Bang Evan bertemu dengan seorang Bapak penjual air tebu. Awalnya Bang Evan memesan 10 bungkus air tebu yang harga per bungkusnya dijual Rp5 ribu. Seperti biasa Bang Evan selalu mentraktir pembeli lain yang kebetulan datang.
Saat ditemui di hari terakhir ramadan Si Bapak masih berpuasa. Ia masih berjualan meski besoknya sudah Hari Raya Idulfitri. Bapak berusia 70 tahun itu hanya akan libur satu hari dan kembali berdagang lagi di hari kedua lebaran.
Si Bapak bercerita sudah mulai berjualan air tebu sejak tahun 1982. Saat ini, ia ingin sekali membuka usaha yang lain. Karena memang sudah banyak orang yang berdagang air tebu, usahanya kini mulai sepi.
Pak De biasa ia disapa, ingin membuka usaha lain seperti membuka warung di rumahnya. Tapi ia masih terbentur modal. Pak De sosok orang yang tidak suka berhutang. Untuk membuka warung ia bisa saja meminjam modal ke koperasi atau sejenisnya, tapi itu tidak ia lakukan. Pak De takut tidak bisa membayar hutang dan membuat namanya jelek. “Tapi saya takut apa (tidak mampu bayarnya), ya,” ucap Ayah anak tiga itu.
Karena video Pak De yang pertama viral dan banyak warga di dekat tempat tinggalnya menonton, akhirnya banyak pula yang meminta Pak De membagi rezekinya. Pak De tetap berbagi dari apa yang ia dapat saat itu, sampai uangnya pun habis. “Saya ikhlas membagikan (uang yang didapat),” ujar Pak De.
Biasanya Pak De mulai berjualan sejak pukul 09.00 pagi hingga 16.00 sore. Itu jika cuaca tidak hujan. Kalau hujan, ia memilih untuk pulang karena dipastikan sepi pembeli. Ia mengaku pendapatan selama masa pandemi Covid-19 sangat jauh dari harapan. Pernah satu ketika dalam satu hari dagangannya sama sekali tidak laku. Ia bahkan sampai tertidur ketika siang hari tak ada satu pun pembeli. “Tapi kita perlu usaha sekuat mungkin. Saya ga mau mundur, biar kita gak dapat pun harus tetap maju,” katanya yakin.
Jika punya modal, ia benar-benar ingin membuka usaha yang lain. Pak De percaya suatu saat cita-citanya bisa tercapai. Yang penting menurutnya jangan ada kata malas. Sebesar apapun rezeki yang didapat harus disyukuri. Karena seperti kata Bang Evan, ia juga percaya bahwa rezeki tidak akan pernah salah alamat.
Sebelum pulang Bang Evan lantas memberikan uang lebih untuk Pak De. Pak De sampai terharu dan menangis. “Saya tidak bisa balas apa-apa, sama Allah SWT (yang bisa membalas),” kata Pak De sambil menahan haru.
Semoga pertemuan Bang Evan dengan Pak De bisa memberikan hikmah pada sahabat semua bahwa kebaikan dan rezeki akan selalu hadir pada orang-orang yang mau bekerja keras.
Tak hanya sampai di situ, satu bulan kemudian pada Juni 2020, Bang Evan dan tim kembali menemui Pak De. Kali ini dengan misi yang lebih besar sesuai rekomendasi sahabat semua. Bang Evan ingin mewujudkan mimpi Pak De untuk bisa membuka usaha warung di rumahnya.
Bang Evan kembali bertemu dengan Pak De masih di tempat yang sama. Rupanya ada cerita lain di balik pertemuan pertama Bang Evan dengan Pak De. Karena video Pak De yang pertama viral dan banyak warga di dekat tempat tinggalnya menonton, akhirnya banyak pula yang meminta Pak De membagi rezekinya. Pak De tetap berbagi dari apa yang ia dapat saat itu, sampai uangnya pun habis. “Saya ikhlas membagikan (uang yang didapat),” ujar Pak De.
Melihat keikhlasan dari seorang Pak De, Bang Evan pun semakin yakin bahwa cita-cita Pak De ingin membuka warung harus diwujudkan. Dari sahabat Hobby Makan Pak De diberikan uang sebesar Rp10 juta untuk modal membuka warung. Pak De mendapat amanah agar uang yang diberikan benar-benar dimanfaatkan untuk membangun warung.
Bang Evan dan tim kemudian mengantar Pak De pulang untuk menyimpan uang yang diberikan di rumah. Sampai di rumah, Pak De langsung memberikan seluruh uang tersebut kepada istrinya. Sampai istri Pak De pun tak mampu menahan haru, bersyukur atas rezeki yang mereka dapat. Semoga apa yang sahabat berikan melalui Bang Evan benar-benar bermanfaat bagi Pak De dan keluarga!. (tim)