Di salah satu jalan di Kota Tanggerang, Bang Evan bertemu dengan seorang pedagang keliling yang layak untuk dibantu. Namanya Pak Adang, yang menjual Uli Ketan Panggang. Makanan tradisional khas Jawa Barat itu dijual menggunakan gerobak dorong sederhana.
Sahabat yang belum tahu apa itu Uli Ketan, bahan dasarnya adalah beras ketan yang diolah menggunakan santan kelapa dan garam. Nah yang Pa Adang jual ini Uli Ketan yang dibakar dengan api dari bakaran arang. Setelah dipanggang beberapa saat sampai warnanya kecoklatan kemudian disajikan dengan serundeng dan gula. Harganya hanya Rp10 ribu per tiga potong.
Nah Pak Adang sendiri merupakan warga asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Ayah 60 tahun itu sudah berjualan Uli Ketan sekitar tiga tahun. Dulunya ia sempat bertani di kampung, namun karena pendapatan yang tidak besar sementara kebutuhan untuk menyekolahkan anak semakin besar, ia pun memutuskan merantau berjualan Uli Ketan Panggang.
Setiap pagi ia mulai berjualan turun dari rumah mulai pukul 07.00 WIB dan berkeliling Kota Tanggerang. Ia merantau sendiri meninggalkan anak istrinya yang masih tinggal di kampung, di Tasikmalaya. Jika rezekinya cukup, biasanya Pak Adang pulang ke kampung paling cepat selama satu bulan satu kali.
Kondisi pandemi Covid-19 ternyata turut memengaruhi omzet harian Pak Adang. Jika dulunya ia mampu menjual Uli Ketan antara 6-7 liter per hari, saat pandemi hanya mampu terjual 2-3 liter saja. Meski demikian ia bersyukur karena baru-baru ini kembali ada peningkatan penjualan. Dalam satu hari ia sudah bisa menjual sekitar 4 liter Uli Ketan atau setara dengan 90-an potong.(tim)