Kisah dari seorang pedagang pinggir jalan ini bisa jadi inspirasi ramadan untuk sahabat Hobby Makan semua. Namanya Pak Wanta, Bang Evan bertemu dengannya beberapa hari sebelum ramadan. Ia berjulan menggunakan gerobak dorong sederhana.
Pak Wanta, merupakan perantau dari Majalengka, Jawa Barat yang sudah 30 tahunan jualan di Kota Pontianak. Dagangannya ada batagor mini, yakni menggunakan campuran bahan berukuran kecil. Uniknya batagor mini ini tak perlu dipotong-potong seperti batagor yang biasa. Cukup disatukan dan dikasih sambal kacang, saus sambal dan kecap, setelah itu bisa langsung dimakan.
Selain batagor mini, ia juga menyajikan telur gulung. Telur gulungnya menggunakan adonan, percampuran telur dan sedikit tepung kanji. Lalu ada juga sosis goreng. Untuk batagor mini dijual bervariasi bisa Rp3 ribuan atau Rp5 ribuan. Sementara telur gulung Rp1 ribu per tusuk dan sosis Rp2.500 per tusuk. Rasa dagangannya terbilang enak, proses pembuatannya pun sangat higienis.
Selama pandemi Covid-19, Pak Wanta mengaku penghasilannya berkurang drastis. Jika musim sekolah dan bisa berjualan di kantin, pendapatan kotornya per hari bisa mencapai Rp500 ribu. Sejak pandemi paling tinggi ia hanya bisa mendapat sebesar Rp300 ribu.
Meski pendapatan berkurang, yang penting menurutnya jangan sampai putus asa dan harus tetap semangat menjalani hari-hari. Kunci dari usaha menurut dia adalah sabar.
Hari-hari biasanya ia mangkal di SDN 39 (Pancasila). Namun karena pandemi dan sekolah tutup, ia pun berkeliling ke gang-gang di Kota Pontianak. Pak Wanta turun dari rumahnya di Jalan Apel, Gang Kenari I mulai pukul 08.00 WIB, kemudian pulang sekitar pukul 15.30 WIB.
Yang bikin bangga dan patut dijadikan contoh adalah, selama ramadan Pak Wanta memilih tidak berjualan dulu. Ia hanya ingin fokus ibadah di rumah. Untuk biaya kehidupan selama tidak berjualan, ia menggunakan uang tabungan. Tabungan itu ia sisihkan dari pendapatan selama 11 bulan sebelumnya.
Hari itu, Pak Wanta terlihat sangat senang karena Bang Evan memborong semua dagangannya. Sebelum ramadan ia mendapat rezeki, untuk kemudian berhenti berjualan selama satu bulan penuh.(tim)