Provinsi Kalimantan Barat ternyata memiliki 12 varietas durian unggul yang semuanya masih tumbuh alami di hutan. Salah satunya adalah Durian Jemongko. Nama durian ini diambil dari nama dusun atau kampung di sana yakni Jemongko atau biasa masyarakat setempat menyebutnya Jemongkok.

Dusun Jemongko secara administratif terletak di Desa Kuala Dua, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau. Di sana benar-benar surganya durian. Hanya di dusun tersebut minimal memiliki 300-an batang pohon durian. Biasanya musim durian di sana terjadi dalam dua kali setahun.

Karena kelezatannya, Durian Jemongko kini mulai dilirik dijadikan industri pengolahan secara lebih modern. Pemiliknya adalah pasangan suami istri pengusaha kuliner di Kota Pontianak yaitu Edy Hartono dan Yenna Wiguna. Buah durian dikemas dan diberi merek Buah Khatulistiwa.

Edy yang juga Owner rumah makan Pondok Ale-ale itu mulai menjalankan bisnis pengolahan durian sejak beberapa tahun terakhir. Bermula dari penikmat durian ia pun akhirnya serius melakukan ekplorasi durian sejak belasan tahun lalu. Dari pengalaman tersebut ia memilih sendiri durian-durian terbaik atau kelas premium untuk dijual dalam kemasan dalam bentuk beku atau frozen.

Ada tiga pilihan durian merek Buah Khatulistiwa, mulai dari premium, super dan sleeping cat atau yang biasa disebut dengan kucing tidur. Durian kucing tidur menjadi yang paling dicari. Karena isinya yang sangat tebal, hanya satu biji dari tiap belahan durian. Dan Jemongko merupakan surganya durian kucing tidur tersebut.

Karena durian yang berasal dari daerah tersebut sudah masuk kategori premium. Edy merasa Durian Jemongko sangat layak menjadi komoditas ekspor unggulan. Potensi durian yang tumbuh di hutan sepanjang bantaran Sungai Sekayam menurutnya memang sangat baik. Yang pasti, daging buahnya tebal-tebal.

Sekali coba, sahabat pasti nagih, ingin nambah terus. Nah bagi sahabat Hobby Makan yang berada di Kalbar wajib cobain durian yang satu ini. Lebih mantap jika kalian bisa datang langsung ke sana.(tim)