Blusukan ke Kampung Kulit Lumpia Semarang, Pabrik Rumahan Rasa Legendaris - Hobby Makan

Blusukan ke Kampung Kulit Lumpia Semarang, Pabrik Rumahan Rasa Legendaris

Kirim stiker yuk..
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Di sebuah sudut di Kota Semarang, Jawa Tengah, ada satu kampung yang tidak biasa. Namanya Kranggan Dalam, tapi warga sekitar lebih sering nyebutnya sebagai Kampung Lumpia. Itu karena satu kampung ini isinya pengrajin kulit lumpia semua.

Waktu tim Hobby Makan jalan ke sana bareng Mas Tarjo, awalnya malah sempat kebablasan karena saking nyasarnya, tapi akhirnya sampai juga ke tempat yang jadi pusatnya kulit lumpia-lumpia tipis gurih itu. Kebetulan yang Bang Evan datangi adalah Kulit Lumpia, Bu Lilik / Pak Ateng.

Begitu masuk ke gang sempit yang dihiasi aroma tepung, dan rebung, kita langsung disambut sama Mas Bonge, jagoan pembuat kulit lumpia. Kalau untuk usaha di Kampung Lumpia sendiri kira-kira sudah berjalan sekitar 40 tahun. Pantas saja tangan para pembuat adonannya lincah banget, gerakannya cepet kayak jurus silat.

Katanya, Mas Bonge bisa bikin kulit lumpia sambil merem, karena rambut gondrongnya yang sampai menutupi mata. Tangannya sudah hafal, arah, bahkan timing nempelin adonan ke wajan besar yang umurnya juga udah puluhan tahun. “Pernah ngerasa panas gak,” tanya Bang Evan. “Awal-awal iya, sekarang sudah mati rasa,” jawab Mas Bonge sambil ketawa lepas.

Proses bikinnya juga tidak main-main. Satu orang bisa ngadon sampai delapan ember sehari. Itu kalau dikonversi, sekitar lima karung tepung atau 125 kilogram. Dan dari situ, bisa jadi sekitar 8.000 lembar kulit lumpia. Bayangin, satu persatu ditempel, diputar, diangkat, dan ditumpuk. Nggak heran kalau tangan Mas Bonge udah kayak mesin pabrik, tapi lebih halus dan presisi.

Uniknya lagi, kulit lumpia di sana bisa langsung dimakan. Rasanya? Tipis, kenyal, ada gurih-gurih asin yang datang dari adonannya. Katanya, kalau ditambah coklat bakal mirip leker tipis-tipis gitu. Bahkan Bang Evan sampai nyicip yang agak kering. Katanya sih, yang kering lebih cocok buat digoreng lagi jadi lumpia siap santap.

Kulit lumpia Pak Ateng dan Bu Lilik ini tidak cuma dijual buat warga sekitar, tapi juga dikirim ke mana-mana. Bahkan ke Jakarta juga bisa. Tinggal pesan, dan mereka siap produksi, bahkan subuh-subuh pun tetap jalan kalau ada orderan. Semangatnya luar biasa, apalagi proses pembuatannya masih pakai teknik tradisional yang udah diwariskan puluhan tahun.

Kalau kamu mau mampir langsung, tinggal cari saja Jalan Kranggan Dalam di Kota Semarang. Patokannya gampang, kalau udah lihat Makam Syekh Muhyi, belok kiri. Nanti bakal ketemu dapurnya Bu Lilik dan Pak Ateng. Dijamin bakal dapat pengalaman unik, dan aroma lumpia yang bikin nostalgia.

Kunjungan ke Kampung Lumpia ini bukan sekadar mampir makan, tapi juga menyelami tradisi, dan kerja keras yang udah turun-temurun dijaga. Jadi kalau kamu ingin nyobain kulit lumpia autentik yang langsung dibikin dari tangan ahli, datang saja ke sana. Atau, kalau punya usaha makanan, bisa juga order dalam jumlah besar. Siap dikirim ke seluruh Indonesia.

Jangan lupa, vlog lengkapnya bisa ditonton di channel Hobby Makan, biar makin kerasa gimana suasana aslinya. Terima kasih buat Mas Tarjo Kucingan yang udah nemenin keliling, dan tentu saja buat Mas Bonge yang sudah kasih demo bikin kulit lumpia paling atraktif yang pernah Bang Evan lihat. Sampai ketemu di petualangan makan berikutnya.(tim)