Kalau main ke Kota Semarang, Jawa Tengah, sahabat wajib banget cobain kuliner khas yang satu ini. Mie Kopyok. Di sana Bang Evan sempat nemuin salah satu penjual mie kopyok legendaris yang sudah berjualan lebih dari 35 tahun.

Mbah penjualnya sudah berusia 60 tahun. Penjual mie kopyok ini, sudah keliling Semarang sejak tahun 1985. Dari masih bujang sampai sekarang punya anak yang jadi guru, beliau tetap setia dorong gerobak mie kopyoknya. Bang Evan kebetulan bertemu beliau persis di depan SMP Negeri 3 Semarang.

“Saya jualan mulai dari tahun 85, Mas. Dulu keliling, sekarang banyak pelanggan yang nungguin di tempat ini,” cerita beliau sambil menyiapkan pesanan.

Buat yang belum tahu, mie kopyok adalah mie khas Semarang yang disajikan dengan lontong, tahu, tauge, dan kerupuk. Kuahnya gurih dengan aroma bawang putih yang khas. Yang bikin spesial, mie ini nggak pakai daging sama sekali, tapi rasanya tetap bikin nagih.

“Bumbunya ini saya racik sendiri. Ada air bawang putih, kecap, dan sedikit kuah kaldu biar makin sedap,” jelas si Mbah.

Harga seporsi mie kopyok ini cuma Rp20 ribu saja.  Kalau lagi rame, Si Mbah bisa jual sampai 150 porsi sehari. “Kadang kalau ada pesanan banyak, bisa lebih dari itu. Pernah ada pelanggan dari luar negeri yang bela-belain mampir ke sini,” katanya bangga.

Begitu mie kopyok disajikan, langsung tercium aroma bawang putih yang menggoda. Begitu disuap, rasa gurih, manis, dan sedikit pedasnya langsung nendang di lidah. Kerupuknya renyah, tahu, dan lontongnya lembut, pas banget dimakan bareng mie.

“Kalau makan ini (Mie Kopyok), katanya bisa awet muda, Mas,” canda si Mbah sambil tertawa. Jadi, kalau kalian ke Semarang, jangan lupa mampir, dan cobain mie kopyok ini ya. Bukanya dari pukul 10.00 pagi, sampai pukul 17.00 sore. Dijamin bikin nagih.(tim)